Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Selasa 23 April 2013 melakukan jemput bola program tera ulang timbangan di pasar darurat Ir Soekarno Sukoharjo. Hasilnya, diketahui sebagian besar timbangan sudah mengalami perubahan dan tidak akurat lagi.
Petugas dari Metrologi Disperindag Sukoharjo, Suwarno mengaku tera ulang yang dilakukan selama seminggu di kantor kelurahan setempat kurang diminati pedagang. Indikatornya, jumlah timbangan yang diperiksa mengalami penurunan dibandingkan dengan tera ulang 2012 lalu. “2013 ini terjadi penurunan hingga 25 persen dibanding 2012 lalu. Oleh karena itu, kami akhirnya jemput bola ke pasar darurat Ir Soekarno,” kata dia, Selasa (23/4).
Lantaran masih sepi peminat, Disperindag tidak kehilangan akal. Pedagang mengeluhkan lokasi yang cukup jauh dan lebih mementingkan berdagang. Oleh karena itu pihaknya langsung mengunjungi pedagang di tempatnya berjualan. Hanya saja, di pasar darurat pun juga bernasib sama. “Hanya ada 39 timbangan yang ditera ulang. Padahal jika dihitung jumlah timbangan di sini jauh lebih banyak,” ujar dia.
Suwarno menegaskan, tera ulang harus dilakukan sekali dalam setahun. Pertimbangannya, alat ukur berat itu dalam waktu setahun pasti ada selisih. Sehingga, pedagang harus mengukurnya kevalidan timbangan itu. “Ada tiga hal yang harus dimiliki timbangan, yakni kebenaran timbangan, keakuratan, dan ketepatan,” katanya lagi.
Disinggung soal hasil tera ulang sementara, ia menyebutkan sebagian besar timbangan sudah mengalami perubahan dan tidak akurat lagi.
Sementara itu, Lurah Pasar Ir Soekarno, Tri Sukrisno menyampaikan, pihaknya sudah memberitahukan perihal tera ulang di Kelurahan Sukoharjo. Terkait ketidakhadiran pedagang, ia tidak tahu menahu. “Karena di kelurahan sepi, maka Disperindag langsung jemput bola ke sini,” kata dia. Murniati
Sumber : http : // joglosemar . co/2013/04/banyak –timbangan -pedagang-tak-akurat.html – edit (red)