Kegunaan Starin Gauge Terhadap Timbangan Digital

author
1 minute, 31 seconds Read

Timbangan Indonesia – Saat ini sudah banyak jenis timbangan yang beredar di pasaran. Secara umum, banyak orang lebih memilih menggunakan timbangan digital ketimbang manual karena keakuratan hasilnya. Jenis timbangan ini juga dirancang untuk digunakan secara portabel, sehingga memudahkan Anda untuk membawanya ke mana saja.

Jika Anda salah satu orang yang ingin beli timbangan digital tapi masih bingung bagaimana cara menentukan pilihan yang tepat, informasi dalam artikel ini mungkin bisa membantu.

Memahami cara kerja timbangan digital

Bila timbangan analog menggunakan pegas untuk menunjukkan berat suatu objek, lain halnya dengan timbangan digital. Timbangan jenis ini bekerja dengan menggunakan strain gauge load cell.

Strain gauge merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur regangan suatu benda. Sementara load cell adalah sejenis transduser, yaitu perangkat untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk lain. Load cell juga bisa disebut sebagai sensor timbangan.

Sebenarnya timbangan memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, dan konfigurasi, tapi komponen dasar yang melakukan pengukuran paling akurat adalah load cell. Pada timbangan digital, load cell berfungsi untuk mengubah gaya yang disebabkan oleh beban benda menjadi sinyal listrik.

Ketika Anda meletakkan sebuah benda di atas timbangan, massa benda tersebut akan disalurkan secara merata pada piringan. Pada bagian bawah timbangan, Anda akan melihat empat buah penyangga yang terletak di setiap sudut piringan. Penyangga ini dibuat bukan tanpa alasan, melainkan untuk menyalurkan bobot benda secara merata. Nah, gaya beban selanjutnya akan disalurkan pada salah satu bagian load cell. Bertambahnya berat benda akan menyebabkan load cell melengkung ke bawah.

Selanjutnya, gaya beban akan mengubah strain gauge menjadi sinyal listrik. Pada saat cell load mengukur perubahan tahanan kompresi, cell load akan menyalurkan sinyal tersebut ke CPU.

Sinyal dijalankan melalui konverter analog ke digital, dan kemudian melewati microchip untuk ‘menerjemahkan’ data. Setelah itu, munculah angka bobot barang yang Anda timbang pada papan display yang ada di layar LCD. Angka tersebut merupakan hasil kalkulasi akhir.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X