Gratis Tera Ulang Timbangan di Jawa Timur

author
1 minute, 27 seconds Read

Jelang bulan suci Ramadhan antipasti untuk terjadinya kecurangan di pasar, ratusan timbangan pedagang di Pasar Tradisional Mimbaan, Kecamatan Panji ditera ulang. Tera ulang tersebut dilakukan dengan cuma-Cuma alias gratis dilakukan oleh petugas Dinas Perdagangan (Disperindag) Propinsi Jawa Timur.

Sidang tera ulang di pasar tersebut melalui ketuanya di pasar Mimbaan Panji, pemerintah sengaja menyebut melakukan tera ulang ini untuk mengembalikan fungsi timbangan sesuai aslinya. “Timbangan ini dibetulkan agar tidak kurang dan tidak lebih, jadi dikembalikan sesuai fungsinya,” kata Adiwidjaja.

Disebutkan program sidang tera ulang itu memang dilakukan setahun sekali. Namun untuk setiap pasar tradisional diberikan jadwal selama dua hari. “Semua timbangan ditera ulangnya dengan gratis,” ujarnya. Kerusakan pada timbangan itu bisa terjadi, karena timbangan sering digunakan oleh pemiliknya. Bahkan timbangan tidak akan rusak, jika kecuali ada pedangan yang curang.

“Kalau rusak itu sudah biasa, tapi timbangan aus karena ada pedagang yang nakal,” katanya.
Sementara itu, Purwanto, 45 tahun salah seorang pedagang mengatakan dirinya cukup senang dengan adanya sidang tera ulang tersebut. Dia menyebutkan dengan begitu para pedagang tidak lagi perlu susah-susah mencari tempat untuk membetulkan timbangan yang rusak.

“Senang, kalau tidak ada ini biasanya bayar,” ujar Purwanto.

Dirinya meminta agar pemerintah dapat melakukan operasi mendadak terhadap pedagang yang nakal alias mengurangi timbangannya. Kecurangan terhadap timbangan tentunya sangat merugikan konsumen terlebih lagi bulan Ramadhan dimana permintaan konsumen terus meningkat. Mulai dari sembako, daging ayam, daging sapi dan berbagai macam kebutuhan lainnya.

Harga kebutuhan yang sudah meroket naik tentunya akan memberatkan konsumen untuk membeli berbagai kebutuhannya. Disarankan untuk para pedagang tidak mengurangi timbangannya karena konsumen adalah orang yang paling dirugikan dari kecurangan timbangan ini. Tera ulangpun harus banyak dilakukan di semua wilayah di Indonesia agar merata untuk seluruh pihak baik konsumen maupun pedagang.

“Dioperasi juga baik, mungkin ada pedagang yang sengaja curang,” katanya.

Kutipan : surabaya tribunnews

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X