Kecurangan Pedagang Mengakali Timbangan di Pasar

author
1 minute, 28 seconds Read

Harga-harga kebutuhan pokok antara lain sayuran dan cabe merah ikut meroket jelang bulan Ramadhan tahun ini. Daging ayam kini harganya sudah mencapai Rp 40.000 per kilogram. Terlebih lagi dengan harga daging sapi yang sudah melonjak menembus angka Rp 120.000 per kilogram. Tetapi di tengah lonjakan kenaikan harga tersebut, masyarakat juga dihimbau waspada terhadap kecurangan pedagang yang mengakali timbangan mereka.

Pantauan di lapangan didapatkan bahwa mahalnya cabai membuat cabai kualitas dua dan tiga di Pasar Induk Badak Pandeglang, Provinsi Banten diburu pembeli. Jika harga cabai kualitas satu dijual senilai Rp 45.000 per kilogram, cabai merah kualitas dua dan tiga yang sudah layu dan bercampur dengan cabai rusak dan busuk justru hanya dijual Rp 30.000 – 35.000 per kilogram.

Parahnya, sayuran yang rusak serta nyaris busuk tersebut justru menjadi incaran warga yang ingin membeli sayuran dengan harga murah. “Langsung dimasak di rumah, yang penting buat kami tak mengandung kuman, Harganya lebih murah,” ujar Amin, salah seorang pembeli di pasar Pandeglang, Banten.

Dibandingkan harga sayuran dan cabai, harga daging sapi juga beranjak semakin mahal sehingga membuat pembeli di Pasar Baru Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, sepi pembeli. Harga daging diketahui dijual berkisar Rp 110 ribu per kilogram atau naik sekitar 10 % dari harga sebelum kenaikan Rp 100 ribu per Kg.

Selain itu di tengah membengkaknya harga kebutuhan pokok jelang Ramadan, para pembeli juga harus lebih teliti supaya tidak tertipu pedagang nakal. Razia yang dilakukan aparat Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag ) di pasar Soponyono Rungkut Surabaya Jawa Timur menemukan 30 timbangan yang ditambah timbal untuk menambah berat belanjaan konsumen.

Sayangnya, petugas tidak menindak tegas pedagang nakal tersebut dan hanya memberi peringatan. Tentunya kecurangan mengakali timbangan seperti ini tidak terjadi hanya di satu wilayah saja. Kecurangan ini banyak dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Konsumen hanya dapat berharap pemerintah dapat melakukan pemantauan secara rutin untuk menghindari kecurangan timbangan.

Kutipan : bisnis liputan6

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X