Kadis Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal (Diskoperindag PM) Pemerintah Kota Prabumulih, Junaida SE MM mengaku kesal dengan perbuatan sejumlah pedagang di kota Prabumulih. Ini disebabkan meski telah diingatkan berulang kali untuk tidak menggunakan timbangan plastik, namun masih saja dilakukan oleh para pedagang. Tidak hanya itu, jikapun menggunakan timbangan dari besi, pasti timbangan telah dalam keadaan berkarat atau rusak, sehingga untuk menimbang barang dagangan dipastikan akan salah.
“Kita sangat kesal dengan ulah para pedagang, meski telah berulang kali memberikan sosialisasi terkait pelarangan penggunaan timbangan plastik dalam transaksi jual beli tetapi masih saja dilakukan,” ungkap Junaida ketika dibincangi ketika menggelar inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman di Pasar Inpres Prabumulih beberapa waktu lalu.
Junaida mengatakan, pelarangan menggunakan timbangan plastik disebabkan timbangan plastik hanya diperbolehkan untuk pemakaian dalam skala rumah tangga, sementara untuk keperluan berdagang seharusnya menggunakan timbangan dari besi.
“Untuk dagangan itu kan banyak yang ditimbang berat, dikhawatirkan akan banyak kesalahan dalam penimbangan jika menggunakan timbangan plastik. Itu makanya kita himbau menggunakan timbangan yang terbuat dari besi dengan agak besar,” jelasnya.
Junaida mengatakan, untuk mengurangi penggunaan timbangan plastik oleh pedagang, pihaknya tidak hanya gencar melakukan sosialisasi tetapi Diskoperindag juga membagikan ratusan timbangan dari besi dan alumunium kepada para pedagang.
“Pembagian timbangan meskipun sedikit tapi tujuan kita agar para pedagang menggunakan timbangan besi, tapi walau telah mendapatkan timbangan yang kita bagikan para pedagang masih saja memakai timabangan plastik,” tuturnya.
Junaida mengungkapkan, meskipun pihaknya terus mendapat penolakan dari para pedagang, namun pihaknya akan tetap mensosialisasikan pelarangan penggunaan timbangan plastic tersebut. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya kembali akan membagikan 85 timbangan besi yang merupakan bantuan pemerintah provinsi kepada pedagang.
“Jika pedagang masih menggunakan timbangan plastik, maka pembeli berhak menolak penggunaan timbangan plastik itu,” ungkapnya seraya mengatakan Deskoprindag PM juga akan melakukan tera terhadap timbangan para pedagang.
Terpisah, Vita (30) yang merupakan satu diantara pedagang di Pasar Inpres yang masih menggunakan timbangan plastik mengatakan, pihaknya lebih senang menggunakan timbangan plastik lantaran harganya terjangkau selain itu praktis untuk dibawa kemana-mana di dalam pasar.
“Timbangan besi besar, membawanya selain berat sangat susah. Sementara timbangan plastik, murah dan mudah dibawa kemana-mana, tapi kalau diberi atau dibagi Diskoprindag PM maka akan diusahakan untuk diganti,” ujarnya ketika dibincangi.
Kutipan : sumsel tribunnews